Menteri PU Mendukung dan Mendorong Kegiatan Ditjen SDA Dalam Program Ketahanan Pangan dan Ketahanan Air
Kegiatan dan program yang menyangkut ketahanan air dan ketahanan pangan akan mendominasi kegiatan Direktorat Jenderal Sumber Daya Air untuk beberapa waktu ke depan. Hal tersebut disampaikan Direktur Jenderal Sumber Daya Air Mohamad Hasan dalam Konsultasi Regional 2014 Kementerian Pekerjaan Umum yang berlangsung tanggal 21 s.d.22 Maret di Denpasar, Bali. Konsultasi Regional tahun ini mengusung tema 'Memantapkan Pembangunan Infrastruktur Pekerjaan Umum Dalam Mendukung Peningkatan Daya Saing Perekonomian dan Kesejahteraan.
Dalam kesempatan itu Mohamad Hasan menyampaikan hasil pembahasan rancangan program kegiatan Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Tahun 2015. Hasil pembahasan itu dipaparkan berdasarkan regional per provinsi yang memiliki karakteristik berbeda. "Tahun 2015 adalah tahun pertama dari Rencana Strategis 2015-2019. Melihat kebutuhan terhadap kegiatan yang menjawab ketersediaan air, konservasi dan pembangunan waduk serta embung akan sangat dominan di Jawa. Sementara dari perspektif pangan, pembangunan irigasi baru akan dominan di Sumatera dan Sulawesi karena didukung kecukupan air, kesesuaian lahan, sumber daya manusia dan budidaya pertanian yang cukup kuat," ujar Hasan.
Mohamad Hasan mengingatkan bahwa mulai tahun depan, penganggaran kegiatan operasi dan pemeliharan prasarana sumber daya air harus didasarkan pada Angka Kebutuhan Nyata Operasi dan Pemeliharaan (AKNOP). Hal ini dikarenakan bahwa Direktorat Jenderal Sumber Daya Air tidak hanya mengurus prasarana sumber daya air tapi juga melakukan pemeliharaan wadah air alami seperti sungai dan danau.
Sementara itu Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto dalam sambutannya mendukung penuh kegiatan ketahanan pangan, ketahanan air dan penanggulangan daya rusak air. Ketahanan pangan dan ketahanan air sudah menjadi isu dan perhatian dunia, termasuk masalah ketahanan energi. Kementerian Pekerjaan Umum melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya Air memiliki kesempatan untuk berpartisipasi dalam menangani masalah energi. "Kita membuka kesempatan bagi infrastruktur besar pengairan yang masih idle untuk memasang turbin untuk memproduksi listik," ujar Djoko Kirmanto. "Untuk masalah ketahanan pangan saya kira kita sudah berada dalam koridor yang benar, intinya kegiatan peningkatan ketahanan pangan dilakukan melalui peningkatan indeks pertanaman (IP) dan luasan irrigated area."
Djoko Kirmanto kemudian menyampaikan apresiasinya atas koordinasi yang baik antara Direktorat Jenderal Sumber Daya Air dan Direktorat Jenderal Cipta Karya. Dengan demikian begitu program yang dilaksanakan Ditjen Sumber Daya Air selesai dapat langsung dimanfaatkan oleh Direktorat Jenderal Cipta Karya.
Di akhir sambutannya Djoko Kirmanto berpesan agar semua personel Direktorat Jenderal Sumber Daya Air harus benar-benar memahami penyebab terjadinya banjir dan kekeringan dalam kegiatan penanggulangan daya rusak air. "Seyogyanya ktia semua harus paham betul tentang hal itu supaya kita dapat melakukan tindakan yang tepat. Harus diingat bahwa dalam kegiatan pengurangan daya rusak air, kita tak boleh meremehkan kegiatan nonstruktural. Sebab kegiatan struktural tidak akan bermanfaat jika kegiatan nonstruktural tidak dilakukan," tuturnya.
Hadir dalam acara tersebut seluruh pejabat eselon di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum, Kepala Dinas Pekerjaan Umum se-Indonesia, dan beberapa pejabat dari instansi terkait lainnya.
Sumber : sda.pu.go.id