Kearifan Lokal Pengelolaan Irigasi
Direktorat Irigasi dan Rawa, Direktorat Jenderal SDA, Kementerian Pekerjaan Umum melakukan penandatanganan kontrak loan Water Resources & Irrigation Sector Management Program-2 (WISMP-2), 8027-ID, dengan konsultan Egis Eau yang beranggotakan Egis Internasional, Sinotech Engineering Consultant, PT. INDEC Internusa, PT. Geo Issec, PT. Amurwa International, PT. Caturbina guna Persada dan PT. Virama Karya (Persero) dan nilai kontrak sebesar USD 970,485 dan IDR 30.300.300.000 (setara dengan IDR 40.051.995.020,00). Kontrak pekerjaan ini merupakan layanan jasa konsultan Implementation of Participatory Irrigation Management (IoPIM). Sumber dana merupakan loan dari Bank Dunia dan periode kontrak 42 bulan (2013-2016).
Turut hadir dalam penandatangan kontrak tersebut Direktur Jenderal SDA, Moh. Hasan, Kasubdit Perencanaan Teknis Irigasi, Bobby Prabowo, Egis EAU, Jean-Emmanuel Seixas, Egis international. Olivier Flury, Sinotech Engineering Consultant, Ivan Chen, PT.INDEC Internusa, Syamsudin Abadullah, PT.Geo Issec, Sutrisno, PT.Amurwa International, Laksmo Imawanto, PT. Caturbina Guna Persada, Miki Riando dan PT. Virama Karya, Baria Satyagraha.
Tujuan utama dari layanan jasa konsultan ini adalah untuk mendukung National Project Implementation Unit (NPIU) irigasi dalam pelaksanaan pengelolaan irigasi partisipatif pada komponen 2 program WISMP-2, yang akan dilaksanakan di 14 provinsi dan 101 kabupaten.
Dirjen SDA mengatakan semenjak adanya otonomi daerah maka perkembangan pembangunan di daerah mengalami perubahan sehingga capacity building di tingkat kabupaten/kota. Dan secara keseluruhan bukan hanya di dalam institusi saja tetapi petaninya atau kelembagaannya. Karena apabila capacity building di dalam institusi dan kelembagaan tidak dijaga maka akan memperburuk pengembangan irigasi di Indonesia.
“Kearifan lokal (local wisdom) merupakan social capital juga harus dilibatkan karena pengelolaan irigasi masuk dalam tahapan kehidupan dan budaya masyarakat contohnya subak di Bali, pamekahan di Sumatera Utara dan mitra cai di Jawa Barat. Hal tersebut merupakan kendaraan memperbaiki pengembangan irigasi di Indonesia dan diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah yang lain,” jelas Moh. Hasan.
(tin-idr/datin sda)