Fasilitasi Pembentukan P3A/Keujruen Muda di Kab. Pidie dan Aceh Timur
Banda Aceh - Dalam rangka pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan sumber daya air (SDA), BWS Sumatera I mengadakan kegiatan Fasilitasi Pembentukan P3A/Keujruen Muda di Kab. Pidie dan Aceh Timur selama 2 hari (26-27/10/2023) di Hotel Ayani, Banda Aceh.
Kegiatan ini dihadiri 11 kelompok P3A yang terdiri dari 9 kelompok dari Kab. Pidie daerah irigasi (DI) Krueng Baro dan 2 kelompok dari Kab. Aceh Timur DI Jambo Aye Kanan serta didampingi Kepala Desa (Keuchiek) selaku pembina P3A dengan total peserta sebanyak 55 orang. Adapun nara sumber dari Subdit Perencanaan dan Teknis Kelembagaan Bina OP Ditjen SDA Kementrian PUPR dan konsultan individu.
Kepala BWS Sumatera I, Bapak Heru Setiawan, ST, M. Eng, dalam sambutannya menyampaikan perkumpulan petani air (P3A) merupakan salah satu perkumpulan yang bersifat sosial yang bertujuan untuk pengelolaan air dan jaringan irigasi ditingkat usaha tani untuk meningkatkan kesejahteraan anggotanya. Di provinsi Aceh penyebutan P3A mengikuti kearifan lokal yaitu Keujruen Blang/Keujruen Muda. Disamping itu juga dilakukan penyerahan akta notaris legalitas P3A pada setiap kelompok.
Bapak Anang Afiadi dari Subdit Perencanaan dan Teknis Kelembagaan Bina OP Ditjen SDA Kementrian PUPR selaku pemateri pertama menjelaskan dasar hukum pembentukan P3A dan cara memberdayakan P3A agar dapat mensejahterakan anggota P3A. Penjelasan diberikan melalui virtual meeting.
Pada sesi kedua, Bapak Ir. M. Hidayat, MM, memberikan paparan dasar hukum pembentukan P3A sesuai kearifan lokal di Provinsi Aceh, yaitu Keujruen Blang. Dalam paparannya, beliau menjelaskan sejarah perkembangan Keujruen Blang sejak zaman kerajaan Aceh hingga saat ini yang berlandaskan hukum pada Peraturan Gubernur No. 45 Tahun 2015, legalitas pembentukan Keujruen Blang, struktur organisasi beserta tugas dan fungsi hingga cara menyusun administrasi Keujruen Blang. Adapun penyebutan Keujruen Muda dimaksudkan untuk Ketua P3A dengan batas kewenangan dalam desa. Sesi paparan kedua ditutup dengan praktek pembuatan buku untuk administrasi.
Pada sesi terakhir, Bapak Drs. Saiful Bahri, M. Pd, dari Fakultas Keguruan dan Pendidikan (FKIP) Universitas Syiah Kuala membawakan paparan kiat memotivasi petani agar lebih bersemangat dalam menjalankan program P3A.
Setiap sesi paparan diisi diskusi tanya jawab sehingga para peserta semakin memahami program dan manfaat P3A. (nz)